Laporan akhir 1

 




1. Jurnal[Kembali]






2. Alat dan Bahan[Kembali]
     

  • a.. Jumper
    Gambar 1. Jumper

    b.Panel DL 2203D 
    c.Panel DL 2203C 
    d.Panel DL 2203S
    Gambar 2. Modul De Lorenzo


    a. IC 74LS112 (J-K Flip-Flop)


    b. CD4013B (D Flip-Flop)







    c. Power DC

    Gambar 6. Power DC

    d. Switch (SW-SPDT)

    Gambar 7. Switch


    e. Logicprobe atau LED
    Gambar 8. Logic Probe


1. Panel DL 2203C. 

2. Panel DL 2203S.

3. Jumper. 

4. Gerbang Logika

  • NOT IC 7404

  • AND IC74LS08

  • OR IC74LS32
  • XOR IC 7486

  • NAND IC4011

  • NOR IC 74LS02

  • XNOR IC74266


3. Rangkaian Simulasi[Kembali]

  • Rangkaian Percobaan JK dan D flip flop



 

4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali]
    
  • Rangkaian pada percobaan 1 menggunakan 2 jenis flip-flop yaitu JK dan D yang memiliki kesenjangan kondisi dimana kedua input R dan S divariasikan. sehingga tabel kebenarannya untuk input D dan JK logika rise and fall pada masing-masing clock tidak berlaku (don't care). dan ketika R dan S-nya tidak aktif maka input D dan JK mempengaruhi outputannya sehingga terjadi beberapa kondisi (Set, Reset, dan Toggle)


5. Video Rangkaian[Kembali]
  • Video Percobaan 1A




6. Analisa[Kembali]
    
  • Analisa: Analisis input dan output pada masing-masing kondisi. Buatkan prosesnya menggunakan rangkaian dalam masing-masing flip-flop.

    Jawab:

  • Kondisi 1–3

    Dimana input B1 dan B0 yang berperan atau aktif, sehingga input B2–B6 diabaikan. Hal ini karena ketika B0 (set) aktif maka akan memaksa output Q menjadi 1 (keadaan set). Dan ketika B1 (reset) aktif maka akan memaksa output Q menjadi 0 (keadaan reset). Saat keduanya off, maka output Q = Q̅ = 1 atau dalam keadaan terlarang.

    • Pada JK flip-flop, saat input B2 dan B3 bernilai 0–0 maka outputnya no change (tetap).

    • Pada D flip-flop, ketika input B0 = 0 maka outputnya sesuai prosedur rangkaian dalam, yaitu Q = 0, Q̅ = 1.

    Kondisi 4
    • Pada JK flip-flop: saat input J = 0, K = 1 maka output sebelumnya (Q) akan berubah menjadi 0, Q̅ = 1 → kondisi reset.

    • Pada D flip-flop: saat input D = 1 maka output berubah menjadi Q = 1, Q̅ = 0.

    Kondisi 6
    • Pada JK flip-flop: ketika input J = 1, K = 0 maka sesuai teori rangkaian, output berubah menjadi Q = 1, Q̅ = 0 → kondisi set.

    Pada JK flip-flop kondisi 5 dan 6 terdapat perbedaan output. Dimana output kondisi 5 dan 6 terlihat terbalik dibandingkan inputnya. Hal ini terjadi karena kesalahan praktikum dalam pengambilan data.

    • Pada D flip-flop: dari proses rangkaian logika, ketika clock = 0, maka berapapun input D, output tetap sama dengan output sebelumnya.

    Kondisi 7
    • Pada JK flip-flop: ketika input J = 1, K = 1 maka output akan berlawanan dari output sebelumnya, atau disebut dalam keadaan toggle.


7. Download File[Kembali]













Komentar

Postingan populer dari blog ini