8.15

 

[menuju akhir]
DAFTAR ISI
4. Dasar Teori
    a) Prosedur
    b) Rangkaian simulasi dan prinsip kerja
    c) Video simulasi

1. Pendahuluan [kembali]


Konfigurasi Cascade adalah suatu konfigurasi sistem kendali yang tersusun atas dua atau lebih loop kendali yang tersusun secara bertingkat. Pada blog ini akan di perlihatkan rangkaian dan cara kerjanya yang dimana ini bertujuan untuk dapat menganalisis dan mengetahui manfaat dari konfigurasi cascade.

2. Tujuan [kembali]

1. Mampu menganalisis dan memahami Konfigurasi Cascade.
   2. Dapat memahami pemanfaatan Konfigurasi Cascade dalam kehidupan sehari-hari.

3. Alat dan Bahan [kembali]

Alat:
1. Alternator
    



       Alternator, biasa disebut dengan dinamo merupakan komponen pembangkit listrik pada kendaraan bermotor, termasuk mobil.

Bahan:
1. Ground




       Ground berarti sebuah titik referensi umum atau tegangan potensial sama dengan “tegangan nol”.

2. Kapasitor
   





       Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.

3. Resistor





       Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. 

4. Dasar Teori [kembali]

    

8.15 KONFIGURASI  CASCADE

Konfigurasi Cascade yang diperkenalkan  untuk BJT juga dapat digunakan dengan JFETS atau MOSFET, seperti yang ditunjukkan pada JFETS, Ingat bahwa output dari satu tahap muncul sebagai masukan untuk tahap berikut.

Fungsi utama tahap cascading adalah keuntungan keseluruhan yang lebih besar dicapai. 

Sistem cascade dalam suatu penguat berarti mempunyai lebih dari satu tingkat dalam konfigurasi rangkaiannya. Penguat sistem cascade menggunakan JFET bertujuan untuk mendapatkan penguatan tegangan yang lebih besar dengan impedansi masukan yang besar pula.


Av = Av1 Av2 = (-gm1 RD1 )(-gm2 RD2 ) = gm1 gm2 RD1 RD2

A. Problem

  
   1.Hitunglah DC bias dari rangkaian berikut
   2.Hitunglah Kenaikan tegangan Rangkaian berikut
   3.Hitunglah Impedansi Masukan rangkaian berikut
Jawab :1. menggunakan rumus umum didapatkan
                
             2.Setelah mendapatkan DC bias dapat diketahui kenaikan tegangan sebagai berikut
             3.Kemudian dapat diketahui tegangan keluaran sebagai berikut
Dan didapatkanlah Impedansi masukan bernilai:

5. Percobaan [kembali]

   Rangkaian 1



Prosedur dan Prinsip Kerja
  1. Buka Proteus > Component Mode > Alternator, Resistor, Cap-Polar, Transistors.
  2. Buatlah rangkaian dan susunlah seperti pada gambar, untuk nilainya bisa berapapun selama pas di ukur ada nilainya.
  3. Terminals Mode > Ground > Tambahkan Ground pada posisi seperti di gambar.
  4. Untuk mengetahui nilainya tekan Virtual Instruments Mode > DC Voltmeter (Volt) > Tambahkan DC Voltmeter pada posisi garis paling kanan yang kosong tidak ada komponya.
Prinsip Kerja:
Ketika Tegangan AC alternator ada, maka R2 adalah Z1 dan Zo adalah R3. Gelombang yang dihasilkan pada Z1 berbentuk gelombang dengan Vi rendah. Gelombang yang dihasilkan pada Zo berbentuk gelombang dengan Vo tinggi. 

Rangkaian 2


Prosedur dan Prinsip Kerja
  1. Buka Proteus > Component Mode > Alternator, Resistor, Cap-Polar, Transistors.
  2. Buatlah rangkaian dan susunlah seperti pada gambar, untuk nilainya bisa berapapun selama pas di ukur ada nilainya.
  3. Terminals Mode > Ground > Tambahkan Ground pada posisi seperti di gambar.
  4. Untuk mengetahui nilainya tekan Virtual Instruments Mode > DC Voltmeter (Volt) > Tambahkan DC Voltmeter pada posisi garis paling kanan yang kosong tidak ada komponya.
Prinsip Kerja:
Ketika Tegangan AC alternator ada, maka R2 adalah Z1 dan Zo adalah R4/1+gmR3. Gelombang yang dihasilkan pada Z1 berbentuk gelombang dengan Vi rendah. Gelombang yang dihasilkan pada Zo berbentuk gelombang dengan Vo tinggi tapi lebih kecil dari pada rangkaian 1. 


Rangkaian 3


Prosedur dan Prinsip Kerja
  1. Buka Proteus > Component Mode > Alternator, Resistor, Cap-Polar, Transistors.
  2. Buatlah rangkaian dan susunlah seperti pada gambar, untuk nilainya bisa berapapun selama pas di ukur ada nilainya.
  3. Terminals Mode > Ground > Tambahkan Ground pada posisi seperti di gambar.
  4. Untuk mengetahui nilainya tekan Virtual Instruments Mode > DC Voltmeter (Volt) > Tambahkan DC Voltmeter pada posisi garis paling kanan yang kosong tidak ada komponya.

Prinsip Kerja:

Ketika Tegangan AC alternator ada, maka R2 adalah Z1 dan Zo adalah Rs/1+(gmr3R4/r3+R3). Gelombang yang dihasilkan pada Z1 berbentuk gelombang dengan Vi rendah. Gelombang yang dihasilkan pada Zo berbentuk gelombang dengan Vo sama dengan Vi. 


c. video rangkaian 

rangkaian 1



rangkaian 2



rangkaian 3



6. Download File [kembali]


K








[menuju awal]

 








Komentar

Postingan populer dari blog ini